Minggu, 08 Mei 2011

Penyakit Jantung Dan Ibu hamil

JANTUNG adalah organ vital pada manusia yang bertugas memompakan darah beroksigen keseluruh tubuh, kepada janin juga tentunya jika ibu sedang dalam proses kehamilan. Janin yang terus tumbuh menuntut makanan berupa oksigen dan nutrisi dari ibunya dan ini terpenuhi lewat aliran darah yang terus meningkat pada tubuh ibu. Akibatnya, jantung ibu pun akan semakin meningkat daya kerjanya apalagi selama kehamilan juga terjadi proses pengenceran darah (hemodilasi) untuk menjamin lancarnya suplai darah pada ibu dan janin. Kerja keras itu ditandai dengan meningkatnya denyut jantung ibu.
Ibu penderita jantung diklarifikasikan dalam beberapa kelas::
  1. Kelas I adalah mereka yang masih bisa melakukan berbagai kegiatan tanpa gangguan.
  2. Kelas II adalah mereka penderita dengan pembatasan gerak fisik. Artinya saat beristirahat mereka tidak merasakan keluhan, tetapi dengan kegiatan fisik biasa seperti melakukan tugas rumah tangga mereka mudah merasa lelah dan jantung berdebar.
  3. Kelas III bila hanya dengan berkegiatan ringan saja bisa membuat si penderita merasa terganggu misalnya sesak nafas.
  4. Kelas IV adalah penderita yang sama sekali tak mampu melakukan aktivitas fisik apapun tanpa keluhan. Penyakit jantungnya termasuk berat.
Penderita kelas I dan II masih bisa menjalani kehamilan dengan pengawasan ketat dokter kandungan dan dokter spesialis jantung. Untuk kelas III bisa jadi dokter menganjurkan untuk berada dalam pengawasan dokter di rumah sakit lebih-lebih setelah kehamilan berusia 28 minggu. Sedang kelas IV umumnya dokter tidak memperbolehkan untuk hamil.
Penderita jantung yang masih boleh hamil tentu harus selalu dalam pengawasan ketat dan kerja sama kuat antara dokter kandungan dan dokter spesialis jantung. Perlu anda tahu, ada dua hal yang sangat mempengaruhi kerja jantung dan bisa memperburuk kondisi ibu hamil berpenyakit jantung yaitu pertambahan berat badan dan anemia. Kedua hal ini memerlukan pengawasan yang ketat. Bila ibu hamil terlalu sering mengeluh sesak nafas, bisa jadi dokter menyarankan untuk dirawat di rumah sakit. Pada dasarnya ibu hamil memerlukan lebih banyak waktu untuk beristirahat.
Jika memang sudah terjadi proses kehamilan pada ibu berpenyakit jantung dan kehamilan berjalan lancar melahirkan normal tentu bisa dilakukan. Bila perlu, dokter akan menggunakan alat bantu berbentuk tang (cunam) atau vakum ekstraksi agar kelahiran bayi jadi lebih mudah. Tindakan tersebut tentu akan dilakukan jika terjadi kondisi yang memburuk baik pada ibu ataupun janin. Bila perlu, operasi caesar pun bisa dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar